Seorang pejabat Istana Presiden yang tidak bersedia disebutkan namanya usai menengok lokasi kejadian Jumat siang mengatakan pihak Kepolisian telah mengantongi dugaan pelaku tersebut. "Dari kamera CCTV diduga pelaku adalah tamu hotel yang menginap dan meletakkan bom di kedua hotel itu dan pergi meninggalkan lokasi. Polisi sudah mengantongi data dugaan pelaku," kata sumber itu.

Menurut sumber itu, dari penyisiran polisi masih ditemukan satu buah bom yang belum meledak di Hotel JW Marriot. "Ini peledakan bom yang sudah sangat terencana, karena berhasil melewati pengamanan di kedua hotel yang sangat ketat, karena JW Marriot sudah pernah dibom," kata purnawirawan TNI AD ini.

Menurutnya, motif pemboman masih terus diselidiki pihak berwajib, namun dia membantah dugaan motif terkait hasil pemilu presiden 8 Juli 2009. "Sepertinya ini tidak terkait pilpres, rugi kalau lawan SBY menyerang dengan meledakkan bom yang memakan korban jiwa ini," katanya.

Sampai saat ini diketahui bom yang meledak di kedua hotel pada pukul 7.40 WIB ini telah menelan korban jiwa sembilan orang dan sekitar 42 orang luka-luka dan dirawat di berbagai rumah sakit di sekitar Kuningan.

Berikut nama-nama dari korban ledakan bom yang dirujuk ke Rumas Sakit MMC, Jakarta Selatan, berdasarkan info yang dikumpulkan tvOne :

Warga Negara Indonesia:
1. Adrianto Makhnbu,
2. Catur Rindu,
3. Dadang Hidayat,
4. Junita
5. Jurika Kartika
6. Linda
7. Marico
7. Melisa
8. Oki Utomo
9. Regi Aalstad
10. Rinaldi Domanik
11. Sudargo
12. Yoga
13. Yunita
14. Yusuf
15. Sarah
16. Putra
17. Agung


Warga Negara Asing:
1. Giovanni,
2. Hui Bosco Keung,
3. Ibushi Asu,
4. Jame Makkeba,
5. Kevin,
6. William,
7. Noke Kiroyan,
8. Peter,
9. Scott Mirriles,
10. Shweta Shukita,
11. Simon Louis,
12. Peter Van Wesel,
13. Max Bon,
14. Gary Ford.

Namun beberapa dari korban tersebut telah dipulangkan pihak RS MMC, Jaksel.

Komandan Satuan Brimob Polda Metro Jaya Kombes Murad Ismail membenarkan sebuah bom aktif dijinakan di kamar 1808 hotel JW Marriot. "Benar kami menemukan sebuah bom aktif yang berhasil kami jinakan di kamar 1808 hotel Marriot," kata Dansat Brimob Polda Metro Jaya Komisaris Besar Murad Ismail kepada wartawan di kawasan Menara Rajawali dekat JW Marriot, Jumat (17/7). Menurut Murad, kamar 1808 merupakan kamar tim pusat pengendalian bom polisi yang didukung TNI.

Bom yang telah jinak itu, lanjut dia, akan dibawa ke Markas Komandi Brimob Kelapa Dua, Depok, untuk diamankan lebih lanjut. Sementara Pengurus Besar (PB) Alkhairaat (organisasi sosial-keagamaan terbesar di kawasan timur Indonesia dan berkantor pusat di Palu, Sulawesi Tengah) mengutuk keras peledakan bom di Hotel Ritz Carlton dan Hotel JW Marriot Jakarta pada Jumat pagi.

Ormas tersebut menilai perbuatan tersebut sebagai tindakan brutal dan tidak berperikemanusiaan. "Kami mengutuk sekeras-kerasnya perbuatan itu karena telah mengorbankan orang lain yang tidak berdosa. Karena itu, siapa pun pelakunya harus segera ditangkap dan diadili," pinta Ketua Dewan Ulama PB Alkhairaat KH Drs Dahlan Tangkaderi seperti dikutip Antara di Palu. Menurut dia, apapun alasannya peledakan di Jakarta yang diduga merupakan aksi bom bunuh diri itu sangat tidak dibenarkan dalam ajaran Islam.

Manchester United membatalkan rangkaian tur Asia mereka di Jakarta setelah hotel dimana mereka akan menginap terkena serangan bom, demikian pernyataan klub ini, Jumat.

Juara Liga Inggris ini berencana bertanding melawan "Indonesia All Star," pada leg keduanya dalam rangkaian pra kompetisi reguler Liga Premier, yang juga bertanding di Malaysia, Korea Selatan dan China.


Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Syamsir Siregar mengakui ledakan bom yang terjadi Jumat pagi (17/7) di Hotel Ritz Carlton dan Hotel JW Marriot tidak terdeteksi oleh pihaknya.

"Itu (ledakan bom) sama sekali tidak terdeteksi karena pengamanan cukup ketat di hotel itu," kata Syamsir Siregar saat mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjenguk korban ledakan yang dirawat di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (MMC), Jumat sore.

Syamsir mengatakan pengamanan lokasi ledakan terutama di Hotel JW Marriot selama ini selalu mendapat pengamanan ekstra ketat mengingat hotel itu sudah pernah mengalami pemboman pada tahun 2003 silam. "Pengamanan pada kedua hotel tersebut sangat ketat dibanding dengan hotel yang lain," katanya seperti dikutip Antara.

Namun Syamsir enggan mengomentari kemungkinan kejadian peledakan bom kali ini dikaitkan dengan kelompok jaringan teroris atau terkait dengan penyelenggaraan dan hasil sementara Pilpres. Dari laporan anak buahnya di lapangan, Syamsir Siregar juga memastikan tidak ada ancaman bom di daerah lain seperti Bali dan lainnya.

"Insya Allah tidak ada," kata Syamsir Siregar. Sedangkan menyangkut keterkaitan kasus ledakan bom di Jakarta dengan sejumlah kasus penembakan di areal PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Syamsir mengatakan hal itu sedang dievaluasi dan didalami oleh pihak intelijen.

"Hal itu sedang dievaluasi intelijen," katanya. Syamsir juga membantah informasi yang menyebutkan pihak asing telah memperingatkan Pemerintah Indonesia tentang akan terjadinya serangan bom di wilayah Indonesia.

"Tidak ada itu, kapan pihak asing memberi peringatan seperti itu," katanya. Presiden SBY mengunjungi para korban ledakan bom yang dirawat di RS MMC sekitar pukul 14.30 WIB. Presiden yang didampingi Mensesneg Hatta Radjasa, Menkominfo Muhammad Nuh, Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri langsung menemui para korban yang dirawat di lantai tiga RS MMC tanpa bisa diliput media massa.

Sebelum meninggalkan RS MMC, Presiden SBY berpesan agar mendoakan para saudara-saudara yang menjadi korban yang sedang dirawat. Selain Presiden SBY, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo juga menyempatkan diri menjenguk para korban ledakan di RS MMC.

Sumber http://www.tvone.co.id